rashemamelson.org

rashemamelson.org – Indonesia baru-baru ini kehilangan Dwianto Setyawan, seorang titan dalam dunia penulisan novel, yang meninggal dunia pada usia 75 tahun. Dwianto, yang terkenal melalui karya terkenalnya “Rahasia Pesan Serigala,” meninggal akibat penyakit yang telah lama diidapnya.

Detail Penyakit
Dwianto Setyawan telah didiagnosis dengan sindrom mielodisplasia, sebuah kondisi hematologi di mana sel darah gagal terbentuk dengan sempurna. Ia mulai menderita penyakit ini sejak Desember 2023, berdasarkan informasi yang dirilis oleh beberapa sumber terpercaya.

Prosesi Akhir dan Penghormatan
Saat ini, jenazah Dwianto Setyawan berada di Rumah Duka Yayasan Gotong Royong, di Kota Malang. Upacara pemakaman dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu, tanggal 5 Juni 2024, dimulai dengan sebuah upacara tutup peti pada hari Senin, tanggal 3 Juni 2024.

Pernyataan Resmi Gramedia Pustaka Utama
Gramedia Pustaka Utama, melalui akun resmi mereka di platform X, telah mengeluarkan pernyataan berkabung: “Kami merasakan kehilangan yang sangat mendalam atas wafatnya Pak Dwianto Setyawan, seorang penulis novel dan cerpen anak yang legendaris. Doa dan dukungan kami sampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kami berterima kasih atas semua karya monumental yang telah beliau ciptakan.”

Karya dan Legasi
Dwianto Setyawan dikenal karena karyanya yang luas dalam genre fiksi untuk anak-anak yang populer pada tahun 1980-an. Beberapa judul terkemuka dari karya-karyanya termasuk “Malam yang Mencekam,” “Ancaman Surat Berantai,” dan “Misteri Patung Airlangga.” Selain itu, beliau juga menulis novel-novel untuk pembaca dewasa muda seperti “Lorong-Lorong Keraguan” dan “Aku dan Mama.” Dwianto juga memiliki karir yang mapan sebagai wartawan senior di harian Kompas, dimana ia sering menulis cerita bersambung.

Kepulangan Dwianto Setyawan meninggalkan duka yang mendalam bagi komunitas literasi dan sastra Indonesia, mengingat dedikasi dan kontribusinya yang telah memperkaya dunia literatur nasional.