RASHEMAMELSON – Wajik ketan merupakan sajian tradisional yang sering ditemukan dalam berbagai perayaan dan acara adat di Indonesia. Terbuat dari ketan, gula merah, dan santan, wajik ketan mempunyai cita rasa manis dan tekstur kenyal yang khas. Sajian ini tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan tradisi yang dilestarikan dari generasi ke generasi. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana wajik ketan dihidangkan sebagai warisan budaya yang manis.

Sejarah dan Kebudayaan:
Wajik ketan dikenal luas sebagai hidangan yang melambangkan keberuntungan dan kerukunan. Nama “wajik” sendiri diambil dari bentuk potongan akhir dari makanan ini yang menyerupai berlian atau wajik dalam bahasa Jawa. Tradisi menyajikan wajik ketan sering berkaitan dengan perayaan baik itu hari raya, pernikahan, hingga acara kelahiran sebagai bentuk doa dan harapan baik untuk kesempatan yang dirayakan.

Resep Wajik Ketan:
Untuk menghidangkan manisnya warisan budaya ini di meja Anda, ikuti resep sederhana berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 500 gram beras ketan, rendam selama 3-4 jam
  • 300 gram gula merah, sisir halus
  • 200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
  • 2 lembar daun pandan, ikat simpul
  • 1/4 sendok teh garam
  • Air secukupnya untuk memasak ketan

Langkah Pembuatan:

  1. Kukus Ketan:
    Setelah direndam, tiriskan beras ketan lalu kukus selama kurang lebih 20 menit sampai setengah matang.
  2. Masak Santan:
    Sementara itu, masak santan bersama daun pandan dan garam dalam panci. Aduk sampai mendidih, lalu kecilkan api dan masak terus sampai santan menjadi kental.
  3. Campurkan Gula Merah:
    Tambahkan gula merah yang sudah disisir ke dalam santan, aduk rata hingga gula larut sepenuhnya dan tercampur homogen dengan santan.
  4. Campur dengan Ketan:
    Setelah ketan setengah matang, angkat dan campurkan dengan campuran santan dan gula merah. Aduk rata.
  5. Kukus Lagi:
    Kembalikan ketan yang sudah dicampur santan dan gula merah ke dalam pengukus, lalu kukus lagi sampai matang, sekitar 30 menit. Pastikan ketan benar-benar matang dan bumbu meresap.
  6. Dinginkan dan Potong:
    Setelah matang, tuangkan ketan ke dalam loyang yang telah dialasi plastik atau daun pisang. Ratakan dan tekan-tekan hingga padat. Biarkan dingin, kemudian potong-potong dengan bentuk wajik atau sesuai selera.

Penutup:
Wajik ketan siap disajikan sebagai pelengkap acara spesial atau sebagai camilan di sore hari. Di balik kelezatannya, wajik ketan membawa cerita budaya yang kaya dari tanah Indonesia. Setiap gigitannya tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga mengajak kita untuk mengapresiasi dan terus melestarikan warisan kuliner nenek moyang. Selamat mencoba dan menikmati kehangatan tradisi dalam setiap potongan wajik ketan.